Advertisment - Scroll kebawah untuk melanjutkan
BeritaKapan - Rambut rontok bisa terjadi karena beberapa alasan, misalnya disebabkan oleh faktor genetik, hormonal dan aspek lingkungan. Namun, ketiga penyebab diatas masih belum bisa dipastikan. Bentuk yang paling umum akibat kerontokan rambut, baik bagi pria maupun wanita, adalah androgenetic alopecia atau kebotakan terpola. Diperkirakan lebih dari 95 persen pria yang menderita kerontokan rambut dipengaruhi oleh androgenetic alopecia. Meskipun banyak orang mengira bahwa kebotakan atau kerontokan rambut hanya dialami oleh pria saja, faktanya ada banyak sekali wanita yang mengalami hal tersebut.
Kita dapat kehilangan 50-100 helai rambut setiap hari. Banyak orang yang tidak memerhatikannya karena ada 100 ribu lebih folikel di kulit kepala kita, angka 50-100 dianggap tidak signifikan. Di luar fakta-fakta ilmiah diatas, ada juga mitos-mitos seputar rambut rontok yang tidak perlu anda percaya. Berikut beberapa mitos yang salah tentang rambut rontok.
5 Mitos Salah Penyebab Rambut Rontok
1. Menggunakan Topi
Menggunakan topi sebenarnya sangat baik untuk menjaga kesehatan kepala khususnya rambut. Namun, banyak yang beranggapan bahwa menggunakan topi dapat merusak rambut. Ya, itu memang benar, tapi kecuali anda memakai topi dengan begitu ketat sehingga mengganggu sirkulasi folikel, anda juga bisa memakai topi sesering yang anda suka tanpa mengalami kerontokan rambut.
Traksi alopecia atau kerontokan yang disebabkan oleh kerusakan folikel rambut, adalah kondisi yang sering kehilangan diasosiasikan dengan pemakaian topi. Padahal, ikatan atau kepang rambut yang terlalu kencang, lebih mungkin menyebabkan traksi alopecia, kata pendiri tDr. Ken Anderson.
2. Dapat Menyebabkan Kebotakan Yang Diwarisakan Dari Pihak Ibu
Genetika memang sangat berperan penting dalam masalah kerontokan rambut. Namun, kemungkinan besar dari pihak ayah ataupun ibu juga bisa menurunkan gen kerontokan rambut. Menurut penelitian yang mengatakan bahwa gen rambut rontok diturunkan melalui kromosom X yang kita terima dari ibu kita.
Tapi, menurut penelitian yang lebih baru telah mengidentifikasikan bahwa gen rambut rontok juga ada di kromosom Y yang dimiliki oleh ayah. Dengan demikian, ada berbagai faktor genetik yang dapat mempengaruhi kerontokan rambut, bukan hanya karena gen tunggal yang ditemukan pada kromosom X.
3. Kerontokan Rambut Tidak Bisa Diperbaiki
Tahukah anda selain karena faktor genetik, perubahan hormonal juga dapat menyebabkan kerontokan rambut lho! Perpanjangan hormon testosteron pada pria menjadi dihidrotestosteron (DHT) merupakan penyebab langsung dari rambut rontok.
Tetosteron juga pasti akan muncul pada sebagian wanita, untuk itu disarankan kepada wanita jangan senang dulu karena kerontokan atau kebotakan akan terjadi pada pria saja, namun wanita juga pasti bisa mengalami hal tersebut.
4. Kerontokan Hanya Terjadi Pada Orang Tua Saja
Kerontokan rambut dapat menimpa siapa saja. Selain orang tua, anak-anak, ramaja, dan orang dewasa pun sebagian besar juga pasti akan mengalami hal tersebut. Rambut rontok mulai terjadi sejak usia remaja untuk pria, dan usia 20-an untuk wanita.
Dalam kasus ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan seorang spesialis restorasi rambut untuk menyingkirkan penyebab atipikal rambut rontok, seperti sindrom ovarium polikistik, gangguan hormonal yang umum terjadi pada wanita. Gangguan hormonal ini juga memiliki gejala, salah satunya adalah rambut rontok.
5. Rambut Rontok Karena Merasa Sering Stres
Penyakit stres merupakan jenis penyakit yang wajar terjadi pada sebagian orang. Menurut sebuah penelitian mengatakan bahwa trauma fisik dan emosional termasuk penambahan berat badan tiba-tiba, kondisi medis tertentu, atau kematian seseorang dalam keluarga, juga dapat menyebabkan rambut rontok. Namun, faktanya stres tidak secara langsung menyebabkan kerontokan.
Stres dapat menguras simpanan vitamin B12 dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk menyalurkan darah, oksigen, dan nutrisi ke jaringan tubuh kita, termasuk rambut. Stres yang umum terjadi sehari-hari seperti stres karena kemacetan atau pekerjaan, itu semua tidak akan menyebabkan kerontokan.
Prasetio Budi Guno
0 Response to "5 Mitos Salah Penyebab Rambut Rontok"
Posting Komentar