BeritaKapan - Memasuki era musim tanam, tentu kebutuhan solar akan bahan bakar minyak di Kabupaten Indramayu begitu meningkat. Salah satu diantaranya untuk kebutuhan traktor dan mesin combine harvest yang memerlukan bahan bakar agar dipenuhi segera dalam memasuki musim tanam. Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) Kabupaten Indramayu menjelaskan pengolahan lahan menggunakan mesin traktor yang membutuhkan solar untuk beroperasi.
 |
| Memasuki Musim Tanam Petani Indramayu Tinggi Keutuhan Solar/Shutterstock |
Seperti yang dilansir dari koran Tempo, Ketua Kelompok Tani dan Nelayan (KTNA) Kabupaten Indramayu Sutatang menjelaskan pengolahan lahan menggunakan mesin traktor yang membutuhkan solar untuk bisa beroperasi. “Selama ini untuk solar petani membeli dari SPBU umum. Tapi ada juga yang dikoordinir,” kata Sutatang, Senin, 1 Desember 2025.
Seperti yang kita ketahui kepadatan saat pembelian BBM Solar diarea SPBU Indramayu tentu untuk memenuhi kebutuhan solar pada alat-alat pertanian. Disamping itu pula solar tentu SPBU memasok dengan harga yang non-subsidi. Perlu diketahui memang saat ini kebutuhan solar di SPBU untuk mendapatkannya begitu sulit karena permintaannya tinggi.
Apa boleh buat jadinya dan diakhir antrian solar non-subsidi yang dikoordinir. Solar non-subsidi dibeli petani seharga Ro 9.500 per liter.
Satu mesin traktor biasanya diisi oleh solar sebanyak 15 liter yang digunakan untuk pengolahan lahan seluas lebih kurang 2 hektar. “Apalagi saat ini, kebutuhan solar untuk mesin traktor tinggi,” kata Sutatang.
Tingginya kebutuhan solar terutama untuk Kecamatan Haurgeulis, Kroya, Terisi, Pasekan, Gantar dan Sindang karena petaninya akan memulai musim tanam dengan luas lebih kurang 30 ribu hektar. Petani di enam kecamatan tersebut sudah melakukan panen sejak September 2025 lalu. Bahan bakar, khususnya solar, akan digunakan untuk menjalankan mesin traktor untuk pengolahan lahan yang akan digunakan menanam padi.
Posting Komentar untuk "Memasuki Musim Tanam Petani Indramayu Tinggi Kebutuhan Solar"