BeritaKapan - Banjir bandang atau air bah adalah bencana banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar dan arus yang sangat deras. Banjir ini sering membawa material lain seperti lumpur, batu-batuan, dan batang-batang pohon (debris), yang menjadikannya sangat destruktif. Kejadiannya berlangsung dalam waktu singkat (beberapa menit hingga beberapa jam) setelah hujan lebat di daerah hulu.
![]() |
| 5 Penyakit Yang Timbul Disebabkan Oleh Banjir Perlu Waspada/Shutterstock |
Kontaminasi air, kerusakan sanitasi, serta meningkatnya populasi vektor seperti nyamuk dan tikus membuat banjir menjadi pintu masuk berbagai penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO), Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), serta Kementerian Kesehatan RI mencatat setidaknya enam hingga sepuluh penyakit yang paling sering muncul saat banjir.
Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang terjadi terus-menerus dalam waktu singkat sehingga tanah tidak mampu menyerap air, dan volume air melebihi kapasitas sungai. Umumnya terjadi di daerah dengan kemiringan lereng yang curam (perbukitan atau pegunungan) di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS), yang mempercepat aliran air ke dataran rendah.
![]() |
| Ilustrasi Banjir Bandang/Shutterstock |
Pembendungan Aliran Sungai: Terjadinya sumbatan alami pada alur sungai, misalnya akibat longsoran tanah, yang kemudian jebol karena tidak mampu menahan tekanan volume air yang besar. Ini ke 5 penyakit yang timbul disebabkan oleh banjir:
1. Demam Tifoid
Tifoid disebabkan bakteri Salmonella Typhi yang menular melalui makanan atau air minum terkontaminasi. Kebersihan yang buruk selama banjir mempercepat penyebarannya. Menurut IFRC, wabah tifoid kerap muncul di wilayah yang persediaan air bersihnya rusak. Gejalanya meliputi demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, hingga gangguan pencernaan.
2. Kolera
Vibrio cholerae menyebabkan diare berair ekstrem yang dapat menyebabkan kematian dalam hitungan jam jika tidak ditangani. IFRC mencatat banjir di Benggala Barat pada 1998 memicu epidemi kolera besar. Rendahnya akses air bersih dan sanitasi menjadi pemicu utamanya.
3. Hepatitis A
Virus Hepatovirus A menyebar melalui konsumsi makanan atau air terkontaminasi feses. Banjir membuat pergerakan virus lebih mudah karena banyak sumber air bersih tercemar. Gejalanya antara lain demam, mual, urine gelap, hingga penyakit kuning.
4. Malaria
Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles. Genangan air setelah banjir menjadi tempat ideal perkembangbiakan nyamuk. IFRC mencatat wabah malaria pascabanjir di Kosta Rika (1991) dan Republik Dominika (2004). Pencegahannya dengan kelambu, repelan, serta pengendalian jentik.
5. Demam Berdarah
Nyamuk Aedes aegypti meningkat drastis setelah banjir, memicu penularan dengue. Demam berdarah dapat berkembang menjadi kondisi berat yang mengancam nyawa. Gejalanya mencakup demam, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam.


Posting Komentar untuk "5 Penyakit Yang Timbul Disebabkan Oleh Banjir Perlu Waspada"