zmedia

Kenali Jenis Teh Memiliki Antioksidan Lebih

BeritaKapan - Teh adalah minuman yang sangat beragam, dan kebanyakan jenis teh klasik berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis, tetapi perbedaannya terletak pada cara pengolahan daunnya (proses oksidasi/fermentasi). Teh hitam, karena proses oksidasinya yang penuh, memiliki profil nutrisi dan senyawa yang unik, yang berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan. Teh hitam kaya akan senyawa antioksidan, terutama flavonoid seperti theaflavin dan thearubigin, yang terbentuk selama proses oksidasi.


Teh Hitam/Shutterstock


Teh hitam mengandung polifenol yang dapat bertindak sebagai prebiotik, mendorong pertumbuhan bakteri baik di usus. Usus yang sehat berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Berikut empat jenis teh dengan kadar antioksidan tinggi yang bisa jadi alternatif sehat untuk kamu coba.


1. Teh Hitam

Kandungan antioksidan: 62–100 mg per cangkir

Teh hitam juga mengandung asam amino L-Theanine. Kombinasi L-Theanine dan kafein dapat menghasilkan energi yang lebih stabil dan fokus yang lebih baik, tanpa efek "gugup" yang sering dikaitkan dengan kopi. 


Teh Hitam/Shutterstock


Teh hitam bukan hanya klasik dan aromatik, tapi juga kaya antioksidan. Konsumsi rutin teh hitam dikaitkan dengan manfaat untuk jantung dan tekanan darah. Kandungannya juga membantu menjaga daya tahan tubuh dan mendukung kesehatan usus. Beberapa varian favorit seperti Earl Grey, English Breakfast, dan Orange Pekoe bisa jadi pilihan untuk menemani harimu.

Untuk mendapatkan manfaat terbaik, teh hitam sebaiknya dikonsumsi tanpa atau dengan sedikit tambahan gula, dan tanpa terlalu banyak susu, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein susu dapat mengurangi penyerapan antioksidan flavonoid.

2. Teh Putih

Kandungan antioksidan: 52–77 mg per cangkir

Terbuat dari daun teh yang belum matang, teh putih punya rasa lembut dan kadar kafein yang lebih rendah. Antioksidannya serupa dengan teh hijau, tapi lebih ramah untuk lambung. Teh putih (White Tea) sering disebut sebagai "ratu" atau "eliksir" dari semua jenis teh karena proses pengolahannya yang paling minim. Teh ini dipanen dari pucuk daun teh yang masih muda dan belum mekar (tunas), kemudian dikeringkan dengan hati-hati tanpa melalui proses oksidasi atau fermentasi.

Karena prosesnya yang sangat minim, teh putih dianggap memiliki kandungan antioksidan, terutama polifenol (katekin), yang sangat tinggi—bahkan beberapa penelitian menunjukkan lebih tinggi dari teh hijau—karena senyawa-senyawa ini tidak rusak oleh pemrosesan. Teh putih juga dikenal mampu membantu menjaga elastisitas kulit dan melindungi DNA dari kerusakan.

Teh putih dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan lingkungan (seperti sinar UV) dan menekan kerusakan jaringan serat seperti kolagen dan elastin, yang penting untuk menjaga kekencangan dan elastisitas kulit.

3. Teh Oolong

Kandungan antioksidan: 86–150 mg per cangkir

Teh Oolong adalah salah satu jenis teh yang paling menarik karena berada di tengah-tengah spektrum pengolahan, antara teh hijau (tidak teroksidasi) dan teh hitam (teroksidasi penuh). Tingkat oksidasi parsial inilah yang memberikan teh Oolong rasa yang kompleks dan manfaat kesehatan yang unik. Teh oolong punya cita rasa ringan dengan aroma kacang yang khas. 

Penelitian menunjukkan konsumsi teh oolong dapat mendukung kesehatan jantung, membantu mengontrol gula darah, dan menjaga kepadatan tulang.  Plus, teh ini juga bisa bantu menyeimbangkan energi dan fokus berkat kandungan kafeinnya yang moderat.

Teh Oolong telah terbukti dapat meningkatkan laju metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak (fat oxidation). Kandungan kafein dan katekinnya bekerja sama untuk membantu tubuh membakar kalori lebih efisien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi teh Oolong dapat membantu mengurangi penumpukan lemak, terutama di area perut.

4. Rooibos

Kandungan antioksidan: hingga 68 mg per cangkir

Itu pertanyaan yang sangat bagus! Teh Rooibos (diucapkan roy-boss), yang juga dikenal sebagai Red Bush Tea atau Teh Semak Merah, adalah jenis minuman yang secara teknis bukanlah teh (Camellia sinensis), melainkan tisane (teh herbal) yang berasal dari tanaman Aspalathus linearis yang hanya tumbuh di wilayah Cederberg, Afrika Selatan.

Karena tidak mengandung kafein sama sekali, Rooibos sangat ideal untuk diminum kapan saja, termasuk sebelum tidur, dan dapat membantu meredakan kecemasan dan stres dengan menurunkan produksi hormon kortisol.

Rooibos memiliki kadar tanin yang sangat rendah dibandingkan teh hitam atau teh hijau. Tanin diketahui dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme, sehingga Rooibos adalah pilihan yang lebih aman bagi orang yang rentan terhadap kekurangan zat besi.

Teh ini sangat populer karena memiliki profil kesehatan yang luar biasa, terutama karena kandungan antioksidannya yang tinggi dan fakta bahwa bebas kafein. Rooibos berasal dari tanaman Aspalathus linearis, jadi secara alami bebas kafein. Kandungan antioksidannya membantu melawan peradangan dan menjaga kesehatan jantung. Minuman ini cocok dikonsumsi malam hari karena tak mengganggu tidur—nikmat juga kalau disajikan hangat sebagai chai latte.

Berita Kapan ID
Berita Kapan ID Prasetio Budi Guno

Posting Komentar untuk "Kenali Jenis Teh Memiliki Antioksidan Lebih"

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Advertisement