Apa Itu Penyakit Tropis?


Advertisment - Scroll kebawah untuk melanjutkan

BeritaKapan - Bagi anda mungkin yang baru kenal apa itu penyakit tropis? Penyakit tersebut merupakan kumpulan dari beberapa penyakit tentunya berada di wilayah negeri tropis. Penyakit tropis sudah di kenal banyak orang karena sebagian kecil penduduk di wilayah kawasan tropis termasuk jenis-jenis penyakit rawan. Menurut pakar kesehatan dunia World Health Organization, terdapat 17 penyakit tropis terabaikan yang sangat membutuhkan kesehatan/perhatian dunia.

Cara Sederhana Untuk Mencegah Penyakit Dengan Mencuci Tangan

Apa Saja Jenis Penyakit Tropis?


Mungkin yang baru kenal atau bertanya-tanya apa itu penyakit tropis karena yang dimaksud dari Ke-17 penyakit itu ialah dengue, rabies, trakom, buruli ulcer, treponematoses, lepra, penyakit changas, human African trypanosomiasis, leishmaniasis, cysticercosis, dracunculiasis, echinococcosis, infeksi trematode lewat makanan, lymphatic filiariasis (kaki gajah), onchocerciasis, Schistosomiasis, dan cacing perut.

Dalam laporan tercatat di laman kesehatan.kompas, WHO telah mencantumkan dari sejumlah tantangan ke depan, antara lain dukungan dunia internasional agar tetap peduli. Selain itu, tantangan lainnya ialah perbaikan lingkungan hidup, respons cepat, bantuan pakar, serta obat untuk pencegahan dan penanganan.

Mengenal Penyakit Tropis dan Bahayanya


Schistosomiasis. Penyakit yang dipicu oleh masuknya cacing parasit jenis Schistosoma ke dalam tubuh ini umum sekali menimpa mereka yang tinggal di dataran tinggi.

Jika sudah masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori kulit, cacing akan langsung menuju jantung, paru-paru, lalu hati. Hati-hati! Jika tidak segera ditangani, penyakit schistosomiasis dapat membuat penderitanya mengalami beberapa komplikasi medis, seperti disentri, keracunan, penurunan berat badan yang signifikan, pembengkakan hati, bahkan kematian.

Kaki Gajah. Kondisi medis yang membuat penderitanya mengalami pembengkakan di beberapa bagian tubuh -semisal kaki, lengan, dan alat kelamin- ini ternyata dipicu oleh masuknya cacing Filaria ke dalam pembuluh getah bening.Jika kaki gajah tidak segera ditangani, maka besar kemungkinannya bagi penderita untuk mengalami kecacatan permanen.

Kusta. Kondisi medis yang dipicu oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae ini faktanya dapat membuat area tubuh yang terjangkit menjadi lumpuh dan mati rasa.

Waspada! Jika tidak segera ditangani, kusta terbukti dapat memicu timbulnya komplikasi lain yang lebih parah, seperti cacat permanen (kehilangan rambut alis serta kehilangan jari kaki & tangan), terganggunya fungsi mata (lagoftalmus, ektropion, entropion, dan kebutaan), hingga kerusakan saraf.

Gejala dan tanda kusta sukar diamati dan muncul sangat lambat. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Mati rasa. Tidak bisa merasakan perubahan suhu hingga kehilangan sensasi sentuhan dan rasa sakit pada kulit.
  2. Pembesaran pembuluh darah, biasanya di sekitar siku dan lutut.
  3. Perubahan bentuk atau kelainan pada wajah.
  4. Hidung tersumbat atau terjadi mimisan.
  5. Muncul luka tapi tidak terasa sakit.
  6. Kerusakan mata. Mata menjadi kering dan jarang mengedip biasanya dirasakan sebelum muncul tukak berukuran besar.
  7. Lemah otot atau kelumpuhan.
  8. Hilangnya jari jemari.


Cacingan. Penyakit seperti ini sering terjadi di Indonesia tentunya karena sering mengabaikan kebersihan dan higinenitas, beberapa gejala khas cacingan, seperti penurunan berat badan yang signifikan, perut membusung, hingga sakit perut hebat.

Tips Untuk Mencegah Infeksi Cacing


Salah satu cara efektif mencegah penyakit cacingan yaitu dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, ada beberapa langkah lain yang dapat menangkal infeksi akibat cacing yaitu :

  1. Pilih daging dan ikan yang segar dan simpan dengan baik, kemudian masak hingga matang.
  2. Buah dan sayuran harus dicuci secara saksama sebelum dikonsumsi.
  3. Jika terinfeksi, basuh bagian anus Anda pada pagi hari untuk mengurangi jumlah telur cacing, karena cacing biasa bertelur pada malam hari.
  4. Ganti pakaian dalam dan seprei setiap hari selama terinfeksi.
  5. Cuci pakaian tidur, seprei, pakaian dalam, dan handuk dengan air panas untuk membasmi telur cacing.
  6. Hindari menggaruk di sekitar anus yang gatal. Rawat kuku dengan mengguntingnya secara teratur, agar tidak ada tempat untuk telur cacing. Jangan menggigit kuku.
  7. Cuci tangan secara teratur, terutama setelah buang air, mengganti popok bayi, dan sebelum makan.
  8. Hindari berjalan tanpa alas kaki dan menyentuh tanah atau pasir tanpa sarung tangan.


Sebenarnya, terdapat beberapa cara sederhana saja yang dapat dipraktikkan demi mencegah penyakit cacingan. Contohnya dengan menjaga perawatan kuku kaki dan tangan secara teratur, menjaga kebersihan makanan dan lingkungan sekitar, membiasakan diri untuk selalu menggunakan alas kaki, hingga rutin membersihkan kotoran hewan peliharaan.

Frambusia. Kondisi medis yang juga dikenal dengan istilah ‘patek’ ini dipicu oleh infeksi bakteri Treponema pallidum dan termasuk ke dalam penyakit kulit menular.

Perlu diketahui bahwa gejala umum patek adalah timbulnya bintil kecil berwarna kemerahan pada permukaan kulit. Jika dibiarkan terus berlanjut, bintil ini akan membesar dan mengandung nanah. Ketika pecah, bintil akan meninggalkan bekas serupa kerak pada permukaan kulit.

WHO juga telah merekomendasikan setidaknya terdapat lima strategi kesehatan masyarakat untuk pencegahan dan pengontrolan penyakit-penyakit tersebut. Kelima strategi itu ialah pengobatan untuk pencegahan; mengintensifkan penemuan kasus dan manajemen kasus baru; meningkatkan kontrol terhadap vektor; pengawasan terhadap hewan pembawa penyakit yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat; serta peningkatan air minum layak, sanitasi, dan higienitas. (www.who.int/Reuters/INE)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Itu Penyakit Tropis?"

Posting Komentar