Fakta Dibalik Selimut Polusi Terhadap Perubahan Iklim


Advertisment - Scroll kebawah untuk melanjutkan

BeritaKapan - Mengenai selimut polusi yang dapat mengakibatkan berbagai hal yang menyebabkan bumi semakin panas. Seperti halnya seseorang yang tidur dengan selimut pastinya dirinya akan terlindungi dari kondisi udara baik itu dingin ataupun udara yang panas cukup signifikan. Berbeda dengan selimut polusi yang berdampak pada lingkungan secara langsung telah merusak lingkungan dan dapat menyebabkan perubahan iklim. Selain itu juga polusi yang dapat mengganggu berbagai aktivitas karena disebabkan oleh udara yang kotor. Seperti kita ketahui bersama mengenai polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, pabrik atau industri, pembakaran jerami hingga pembakan hutan untuk memperluas suatu tempat yang digunakan aktivis manusia. Sehingga dampak demikian seperti pembakaran dan kendaraan bermotor apalagi bikin macet dalam perjalanan dapat mengakibatkan polusi udara yang bikin sesak napas. 




Kondisi ini memang sangatlah miris sekali, oleh sebab itu kita secara tidak sadar dari kepulan asap kendaraan bermotor dapat menghasilkan karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan partikel adalah penyumbang utama polusi udara. Akibat dengan terjadinya hal tersebut dapat mengakibatkan selimut polusi yang dapat mencemari lingkungan dan dampak terhadap perubahan iklim. Sehingga iklim akan menjadi berubah dan tidak menentu oleh sebabnya udara bumi semakin panas dan kadang hujan deras yang dapat mengakibatkan banjir bandang juga ikut serta merusak lingkunga. Tak hanya itu akibat dari selimut polusi dapat mengakibatkan kesehatan dan kualitas hidup manusia serta fungsi alami ekosistem dan buatan.


Berbagai polusi yang menyebabkan perubahan iklim

Ilustrasi Polusi Kendaraan Copyright Shutterstock


Polusi terhadap perubahan iklim tanpa disadari hampir setiap kegiatan yang dilakukan manusia yang menyebabkan polusi udara kotor seperti contohnya kegiatan pertanian, pabrik/industri dan transportasi  hingga kegiatan lainnya. Oleh karena itu pula polusi yang disebabkan oleh peristiwa alam juga ikut serta mencemarinya yakni gunung meletus, badai atau gurun dan lainnya. Memang tak cukup andil dari peristiwa alam yang terjadi pada manusia karena kegiatan yang dominan mencemari lingkungan baik itu polusi udara dan pencemaran lingkungan terhadap ekosistem alami yang berakibat membuang sampah sembarangan. Begitu pula dengan polusi udara yang disebabkan oleh gas dan partikel dari peristiwa alam atau kegiatan manusia yang masuk ke atmosfir. Gas dan partikel tersebut melebihi kapasitas atmosfir untuk membuangnya ke lapisan tanah pada biosfer sehingga menyebabkan pencemaran pada lingkungan tanah. Sehingga tanah yang tercemar akan sulit untuk melakukan kegiatan seperti halnya dalam bercocok tanam. 

Ilustrasi Kepulan Asap Industri Copyright Shutterstock


Selain itu juga pada kepulan asap yang beracun yang dilepaskan ke udara dari proses pembakaran di pabrik atau pun industri lainnya, misalnya dapat menyebabkan polusi. Sebagai penyumbang gas karbon terbesar asap pabrik yang merupakan limbah pabrik dapat menimbulkan hujan asam. Pelaku industri biasanya tidak menggunakan filter pada cerobong asapnya sehingga terbuang begitu saja ke udara. Sehingga dapat menyebabkan #selimutpolusi yang membuat bumi semakin panas dapat mengakibatkan berdampak pada perubahan iklim.

Dampak perubahan iklim bagi manusia

Ilustrasi Dampak Perubahan Iklim Copyright Shutterstock


Akibat perubahan iklim akan berdampak bagi kelangsungan kesehatan dan kualitas hidup manusia. Dampak perubahan iklim ini bisa dirasakan semua kalangan manusia mencakup di berbagai bidang mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi. Oleh karena itu seperti yang dilansir indonesia.un.org, mengenai perubahan iklim yang berdampak pada manusia akan kelangsungan hidupnya seperti meningkatnya suhu bumi dan dapat mengubah pola cuaca dapat mengakibatkan terhadap gangguan keseimbangan alam. Dampak lain dari perubahan iklim sebagai salah satu diantaranya adalah meningkatnya suhu bumi. Perubahan cuaca yang tidak menentu dan cuaca ekstrim yang mengganggu keseimbangan akan berdampak perubahan iklim. Perubahan iklim yang meningkatkan efek gas rumah kaca maka suhu permukaan global akan meningkat. Berdasarkan data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), suhu permukaan bumi di tahun 2021 silam yang mengalami kenaikan 0,86 oC dibandingkan suhu rata-rata tahunan pada periode 1951-1980. Ini mengakibatkan suhu bumi meningkat dan terasa semakin panas sehingga kualitas udara yang berakibat selimut polusi juga mengakibatkan gangguan kesehatan baik itu contohnya seperti sesak napas. 

Ilustrasi Efek Rumah Kaca Copyright Shutterstock


Akibat perubahan iklim juga dapat mengakibatkan gangguan kesehatan seperti halnya dengan curah hujan yang tinggi dapat mengakibatkan banjir. Akibat banjir dapat menyebabkan pencemaran air dan menimbulkan beberapa penyakit seperti contohnya kulit, gatal-gatal, diare dan masih banyak yang lainnya. Untuk sementara itu, dalam Ditjenppi.menlhk.go.id disebutkan bahwa, kemarau panjang akibat perubahan iklim dapat menyebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit berkembang dengan cepat. Selain itu paparan sinarultra violet dan selimut polusi pun meningkatkan wabah penyakit lainnya. Bahkan ketika sudah memakai masker pun tidak heran jika masih terjangkit oleh virus banyak yang jatuh sakit.

Salah satu akibat dari efek pemanasan global, dengan hal ini mungkin beberapa terjadi kemudian menyebabkan beberapa masalah terhadap lingkungan, seperti meningkatkan permukaan air laut, kebakaran hutan, hingga pola migrasi hewan yang berubah. Selain itu juga akan ketersediaan pangan terhadap makhluk hidup juga ikut tercemar lingkungannya karena ekosistem alami yang tidak seimbang. Menurut lansiran laman Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), juga menyebutkan bahwa pemanasan global yang menjadi salah satu contoh perubahan iklim dapat meningkatkan risiko kekeringan, perubahan pola hujan, dan meningkatkan intensitas cuaca ekstrem. Perubahan iklim tidak menentu turut mengubah ketersediaan air yang dapat memicu kekeringan di berbagai wilayah. Pemanasan global juga bisa memperburuk kekeringan di wilayah yang telah mengalami kesulitan air bersih. Kekeringan ini dapat mengakibatkan kerugian terutama pada sektor pertanian.

Akibat perubahan pada pola hujan yang tidak menentu bisa mengakibatkan kualitas air akan menurun. Mengapa demikian? Karena walaupun intensitas air hujan yang tinggi akan ketersediaan air yang dapat meningkat. Sehingga intensitas curah hujan yang tinggi dari dampak perubahan iklim mengakibatkan air langsung bermuara ke laut dan kurang terserap ke dalam tanah. Sehingga kualitas air akan menurun dan menjadi tercemar dampaknya mengalai kesulitan untuk mengkonsumsi atau menggunakan air bersih.

Hutan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi polusi dan perubahan iklim

Ilustrasi Kebakaran Hutan Copyright Shutterstock



Keberadaan hutan kian hari kian menurun apalagi setiap tahunnya terjadi kasus pembalakan dan pembakaran hutan. Akibat peristiwa tersebut mengakibatkan selimut polusi yang dapat mengganggu ekosistem alami fungsi dari alam. Selain itu juga hutar ikut serta berperan aktif dalam salah satu solusi tepat untuk mengatasi polusi udara dan menyerap udara kotor yang mengandung berbagai zat berbahaya lainnya. Selain itu juga produksi oksigen yang dapat digunakan untuk kelasngsungan hidup dan kualitas manusia serta makhluk hewan lainnya dapat terjadi fungsi alai akan keseimbangannya. Karena hutan yang rindang dapat menghasilkan udara yang sejuk juga berperan aktif dalam mengurangi dampak perudahan iklim.

Ilusrasi Hutan Kota Copyright Shutterstock



Oleh karena itu mengingatkan seberapa pentingnya akan keberadaan hutan untuk kelangsungan kualitas makhluk hidup. Setidaknya #MudaMudiBumi turut serta untuk melestarikan hutan yang gundul. Oleh karenanya keberadaan hutan memanglah sangat penting sekali karena tumbuh-tumbuhan mampu menyerap polutan dan menurunkan kadar debu yang diakibatkan oleh selimut polusi. Lalu bagaimana cara untuk melestarikannya?

Ajakan untuk kolaborasi bersama demi mengatasi perubahan iklim

Ilustrasi Mengajak dan Berkolaborasi Atasi Perubahan Iklim Copyright Shutterstock



Siapapun kamu tetaplah jadi yang terbaik karena bisa banget untuk melestarikan hutan dengan salah satu cara membentuk #TeamUpForImpact dimana merupakan salah satu campaing yang berupaya untuk melestarikan lingkungan hijau walaupun melakukan kegiatan sekecil dari yang kau bisa. Selain itu juga kamu dapat berkolaborasi untuk melakukan banyak hal-hal sederhana untuk bumi. Kapan saja, di mana saja, sejauh yang kita bisa. Berkolaborasi adalah hal kecil yang bisa kita lakukan bersama-sama dan terus-menerus untuk mendapatka hasil yang lebih maksimal. Melalui aksi nyata kolaborasi ini kita bisa mendapatkan suntikan semangat dalam menjaga bumi agar tetap lestari. Melakukan aksi tanam kecil seperti salah satu contohnya memanam pohon mangga atau tanaman jenis buah (contoh tomat) dipolybag, pot atau media tanam lainnya. Dengan hal tersebut atau pun keberlangsungan yang berada di depan atau pun di belakang rumah kamu dengan merawatnya sepenuh hati, maka keuntungan yang dapat kamu nikmati diantaranya ikut serta dalam menekan angka selimut polusi dan dapat memetik buah untuk kamu nikmati.

Ilustrasi Menanam Tomat Copyright Beritakapan.com




Selain itu juga mengajak untuk semua orang dalam lingkungan keluarga, sahabat atau pun teman dekat serta membentuk team selagi kamu memiliki sesuatu untuk menjadi seseorang yang bernilai berlian. Dengan memperkenalkan pelajaran lingkungan hidup sangat diperlukan agar anak-anak bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi bagian dari gaya hidup. Menjadi gaya hidup yang sehat tentu idaman oleh setiap orang. Karena pelajaran penting dalam kehidupan sehari-hari terhadap peduli pada lingkungan. Jangan sampai hal kecil itu terjadi atau bahkan cuek saja ketika anaknya membuang sampah sembarangan atau merusak tanaman di sekitar. Seperti halnya dalam membuang sampah harus memahami perbedaan jenisnya agar tidak di buang sembarangan karena dapat mencemari lingkungan.

Ilustrasi Menanam Di Lingkungan Rumah Copyright Shutterstock



Nah yang terpenting dapat menjelaskan pada lingkungan sekitar betapa pentingnya untuk melestarikan kehijauan lingkungan dan ikut menerapkan fakta serta solusinya. Dalam membentuk suatu team atau kelompok untuk melakukan aksi tanam bersama dengan memperkenalkan hutan kota atau taman disuatu tempat guna mengurangi dampak selimut polusi. Selain itu peran dari diri kita masing-masing untuk bernai melakukan aksi tanam dengan sebisa atau kemampuan yang kita miliki. Selain itu juga aksi tanam bersama dapat meningkatkan nilai ekonomi terhadap suatu lingkungan. Kadar lingkungan hijau yang baik dapat ditentukan oleh seseorang ataupun kelompok yang mampu melakukan aksi taman bersama. Dengan adanya hutan kota tentu dapat menekan jumlah angka besar dari selimut polusi. Karena hutan kota atau taman yang diciptakan akan membuat estetika disuatu wilayah menjadi kebanggaan bagi tersendiri dan masyarakat umum sekitarnya.

Ilustrasi Aksi Menanam Copyright Beritakapan.com



Bagi masyarakat umum kita harus menghargai dan mematuhi akan kebijakan yang ada. Memetik keuntungan dari hutan kota di tengah keramaian kota ada banyak sekali. Banyak di antara masyarakat yang ingin jalan-jalan di sekitar hutan kota dan taman akan ada tempat bermain juga untuk bercengkerama serta bersukaria. Selain itu juga dapat menikmati udara yang sejuk dan berteduh di arena hutan kota. Beberapa diantara dari deretan kebijakan untuk #MudaMudiBumi agar alam ikut berseri akan terjaga kelestariannya membawakan vitamin positf untuk siapapun. Karena dari beberapa deretannya ada banyak hal yang dapat kita lakukan #UntumuBumiKu agar dapat terus memancarkan estetikanya. Seperti apakah kebijakannya? Mari kita simak bersama ulasan dibawah ini:

Ilustrasi Bersepeda Copyright Shutterstock


  1. Lebih baik jalan kaki atau bersepeda
  2. Gaya Hidup sehat dan hemat air dan listrik untuk semestinya
  3. Berani melakukan aksi tanam di lingkungan rumah atau sekitar
  4. Mengurangi penggunaan plastik konsumtif seperti makanan dan minuman dalam sekali pakai seperti sedotan, bungkus/kemasan
  5. Kita semua harus mematuhi kebijakan dalam mengelola sampah dengan 3R (reuse, reduce, recycle).

Demikian yang dapat kita terapkan bersama mengenai kebijakan tersebut. Semoga dengan adanya kebijakan apapun tujuan hidup kita semuanya akan terwujud dengan kekuatan doa. Selain dapat mencegah dari berbagai macam masalah yang ditimbulkan oleh selimut polusi setidaknya berani untuk menekan nilai jumlahnya. Selain dapat menjaga juga penting untuk lestarikan terhadap lingkungan hidup sejak dini maka akan menjadi generasi yang peduli dengan lingkungan.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fakta Dibalik Selimut Polusi Terhadap Perubahan Iklim"

Posting Komentar